BAB
1
1.1
Latar Belakang
Lebih
dari 95% penderita hipotiroidisme mengalami hipotiroidisme primer
atau tiroidal yang mengacu kepada disfungsi kelenjar tiroid itu
sendiri (Braverman & Utiger,1991) Penyebab hipotiroidisme yang
paling sering ditemukan pada orang dewasa adalah tiroiditis otoimun (
tiroiditis hashimoto), dimana system imun menyerang kelenjar tiroid (
tonner & schlechte, 1993).
Hipotiroid merupakan
keadaan yang diatandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang
berjalan lambat diikuti oleh gejal-gejala kegagalan tiroid. Keadaan
ini terjadi akibat kadar hormone tiroid berada dalam keadan optimal
(Joann C.Hackley,Diane C.Baughman.2000)
Hormon tiroid sangat
penting untuk metabolisme energi, nutrisi, dan ion organik,
termogenesis serta merangsang pertumbuhan dan perkembangan berbagai
jaringan, Pada periode kritis juga untuk perkembangan susunan syaraf
pusat dan tulang.
Hormon
ini mempengaruhi beberapa jaringan dan sel melalui berbagai pola
aktivasi genomik dan sintesis protein serta reseptor yang mempunyai
arti penting untuk berbagai aktivitas. Hormon tiroid berpotensiasi
dengan katekolamin (efek yang menonjol adalah hipertiroidisme), dan
berefek pada pertumbuhan somatik dan tulang diperantai oleh stimulasi
sintesis dan kerja hormon pertumbuhan dan IGF.
http://ayipsyarifudin45.blogspot.com/2012/10/makalah-hipotiroid.html
diakses pada hari jumat tanggal 7 desember 2012
Disfungsi tiroid
pada masa bayi dan anak dapat berakibat kelainan metabolik yang
ditemukan pada dewasa, berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan,
karena maturasi jaringan dan organ atau jaringan spesifik yang
merupakan pengatur perkembangan bergantung pada efek hormon tiroid,
sehingga konsekuensi klinik disfungsi tiroid bergantung pada usia
mulai timbulnya pada masa bayi dan anak.
http://ayipsyarifudin45.blogspot.com/2012/10/makalah-hipotiroid.html
diakses pada hari jumat tanggal 7 desember 2012
http://ayipsyarifudin45.blogspot.com/2012/10/makalah-hipotiroid.html
Apabila
hipotiroidisme pada janin atau bayi baru lahir tidak diobati,
menyebabkan kelainan intelektual dan atau fungsi neurologik yang
menetap, ini menunjukan betapa pentingnya peran hormon tiroid dalam
perkembangan otak saat masa tersebut. Setelah usia 3 tahun , sebagian
besar perkembangan otak yang tergantung hormon tiroid sudah lengkap,
hipotiroidisme pada saat ini mengakibatkan pertumbuhan lambat dan
keterlambatan maserasi tulang, biasanya tidak menetap dan tidak
berpengaruh pada perkembangan kognitif dan neurologik, sehingga perlu
dilakukan skrinning untuk deteksi dan terapi dini.
Buruknya pengaruh
hipotirod pada tumbuh kembang anak membuat penulis merasa perlu untuk
mengetahui bagaimana cara mendeteksi kelainan ini secara dini dan
bagaiman terapi yang tepat sehingga dapat mencegah ataupun
memperbaiki kualitas tumbuh kembang anak selanjutnya.
http://ayipsyarifudin45.blogspot.com/2012/10/makalah-hipotiroid.html
diakses pada hari jumat tanggal 7 desember 2012
1.2
Rumusan masalah
Rumusan masalah pada makalah ini
adalah untuk mengetahui konsep hipotiroid dan mengaplikasikan askep
dengan hipotiroid.
1.3
Tujuan
1.3.1
Tujuan Umum
Tujuan
umum pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah KMB
3 disamping itu kami juga ingin sekali sekali mengetahui penyakit
hipotiroid lebih dalam lagi.
1.3.2
Tujuan khusus
- Mengetahui pengertian Hipotiroid
- Mengetahui klasifikasi Hipotiroid
- Mengetahui etiologi hipotiroid
- Mengetahui Perbandingan Hipotiroid dan hipertiroid
- Mengetahui Manifestasi klinis hipotiroid
- Mengetahui Penatalaksanaan hipotiroid
- Mengetahui patofisiologi dan efek dan fisiologi hipotiroid
- Mengetahui Pemeriksaan diagnostik hipotiroid
- Mengetahui asuhan Keperawatan Hipotiroid
Bab
II
Pembahasan
2.1
Pengertian
Hipotiroidsm
merupakan kondisi hipofungsi tiroid yang disertai dengan ggal
tiroid.kondisi ini disebabkan oleh kadar hormone tiroid suboptimal.
(Joann C.Hackley,Diane C.Baughman.2000)
Hipotiroid merupakan keadaan yang
diatandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang berjalan lambat
diikuti oleh gejal-gejala kegagalan tiroid. Keadaan ini terjadi
akibat kadar hormone tiroid berada dalam keadan optimal (Joann
C.Hackley,Diane C.Baughman.2000)
Hipotiroid ( Hiposekresi hormon
tiroid ) adalah status metabolik yang diakibatkan oleh kekuarangan
hormon tiroid. Hipotiroid kongental dapat mengakibatkan
kreatinisme(Joann C.Hackley,Diane C.Baughman.2000)
Hipotiroid adalah status
metabolik yang diakibatkan oleh kekuarangan hormon tiroid. Hipotiroid
kongental dapat mengakibatkan kreatinisme (Joann C.Hackley,Diane
C.Baughman.2000)
Tipe
hipotiroidsm termasuk primer,yang mengacu pada disfungsi kelenjar
tiroid itu sendiri (95% pasien mengalami tipe ini);sentral akibat
kegagalan kelenjar tiroid,hipotalamus atau keduanya ;sekunder atau
hipofisis secara keseluruhan hipotalamik atau tersier,akibat kelainan
hipotalamus mengakibatkan ketidakadekuatan sekresi TSH akibat
penurunan stimulasi oleh TRH.Penyebabnya termasuk tiroiditis autoimun
(tiroiditis hashimoto,tipe yang paling umum pada orang dewasa;terapi
untuk tiroidisme (radioiodine,pembedahan atau obat-obat
antitiroid);obat-obatan (litium dan senyawaan iodine);terapi radiasi
untuk kanker kepala dan leher ;penyakit tiroidinfiltratif
(amiloidosis dan scleroderma);defisiensi iodine dan kelebihan
iodine.jika defisiensi tiroid telah ada sejak lahir,kondisi dikenal
sebagai kreatinisme.miksedema mengacu pada akumulasi mukopolisakarida
dalam jaringan subkutan dan jaringan intertisial lain.Istilah
miksedema digunakan hanya untuk menggambarkangejala-gejala ekstrem
dari hipotiroidisme berat. (Joann C.Hackley,Diane C.Baughman.2000)
2.2
Klasifikasi (Barbara
C.Long.1996)
2.2.1
Berdasarkan Dari masalah dan lokasi yang ditimbulkanya
a.Hipotiroid
Primer
Hipotiroid ini akibat proses
patologis yang merusak kelenjar tiroid. Beberapa pasien yang
menderita hipotiroid mempunyai kelenjar tiroid yang mengalami atrofi
atau tidak mempunyai kelenjar tiroid. Ini merupakan akibat dari
pembedahan atau ablasi radioisotop atau akibat destruksi akibat
antibodi autoimun yang bersirkulasi. Lebih dari 95% penderita
Hipotirodisme mengalami hipotiroidisme primer atau tirodial yang
mengacu kepada disfungsi kelenjar tiroid itu sendiri
b.Hipotiroid
sekunder
Hipotiroid sekunder diakibtakan
karena defisiensi skeresi TSH yang disebabkan oleh kegagalan kelenjar
hipofisis, hipotalamus atau keduanya.
c.Hipotiroid
tersier
Hipotiroid tersier dapat
disebebkan oleh defisiensi TRH dan juga karena Kelainan-kelainan yang
merusak hipotalamus atau aliran darah portal hipotalamo-hipofisis,
keadaan yang merusak hipotalamus antara lain ; tumor, trauma, terafi
radiasi dan penyakt infiltratif.
2.2.2
Berdasarkan Permulaan Timbulnya Hipotiroid (Barbara
C.Long.1996)
- Hipotiroid dewasa
Miksedema adalah keadaan lebih
lanjut yang diakibatkan oleh karena hormone tiroid dalam darah
berkurang sehingga mengakibatkan penimbunan bahan mukopolisakarida.
Penyebabnya adalah tiroiditis autoimun, pascatiroidektomi parsial,
pascaterapai iodium radioaktif, dan obat antitiroid.
- Juvennilis : Timbul setelah usia 1 sampai 2 tahun
Mulai terjadinya biasanya pada
masa anak-anak ( childhood ) sampai pubertas. Penyebab tersering
adalah tirioditis autoimun, dan pascatirodektomi parsial. Gejalnya
ringan, antara infaltil dan dewasa ; tidak ditemukan hambatan mental
yang berat, dan gejala khas miksedema dapat terjadi gangguan
pertumbuhan dan perkembangan seks.
- Hipotiroid congenital/infantile
Cacat perkembangan kongenital
dapat juga menjadi penyebab tidak adanya kelenjar tiroid pada pasien
yang menderita hipotiroid kongenital. Beberapa pasien yang menderita
hipotiroid mempunyai kelenjar tiroid yang mengalami atrofi atau tidak
mempunyai kelenjar tiroid. Ini merupakan akibat dari pembedahan atau
ablasi radioisotop atau akibat destruksi akibat antibodi autoimun
yang bersirkulasi karena pemasukan hormon tiroid yang berlebihan
kelenjar tiroid karena kekurangan hormon tiroid sebelum atau segera
sesudah kelaihiran, ini bisa diakibatkan oleh pembedahan.
Di Indonesia, hipotiroid
kongenital bisa ditemukan secara sporadis maupun endemis, yaitu pada
tempat di mana terdapat kekurangan iodium yang endemis (seperti kita
ketahui bahwa iodium adalah bahan baku hormon tiroid). Di negara
kita, penyakit ini sangat termarjinalkan atau masih belum mendapat
perhatian yang cukup seperti penyakit infeksi dan kematian ibu dan
anak.
2.3
Etiologi (Barbara
C.Long.1996)
2.3.1
Berdasarkan dari lokasi dan masalah yang menimbulkannya
- Hipotiroidi primer
- Tiroiditis
Tiroiditis adalah peradangan
kelenjar tiroid yang biasanya diikuti infeksi saluran pernafasan.
Kondisi ini di duga penyebabnya adalah infeksi virus.
- Terapi iodium
Iodium atau senyawa iodide yang
pernah menjadi satu-satunya obat bagi penderita hipotiroid, kini
sudah tidak digunakan lagi sebagai pengobaan karena senyawa tersebut
menurunkan pelepasan kelenjar tiroid dari kelenjar tirod dan
menguragi Vaskurarisasi serta ukurna kelenjar tiroid tersebut.
- Obat antitiroid
Komplikasi toksik obat-obatan
antitiroid realtif jarang dijumpai. Walaupun begitu, penting evaluasi
tidakn lebih lanju, perlu ditegaskanmengingat dapat terjadi
sensititasi obat, febris, ruam, uritukaria atau bahkan agrunolitosis
dan trombositopenia (penurunan jumlah granulose dan trombosit)
- Faktor genetic atau disfungsi kelenjar itu sendiri.
- Hipotiroid Sekunder
- Defisiensi TSH ( throid-stimulating hormone )
TSH merupakan suatu glikoprotein
yang disinesis dan disekredi oleh tirotrop dari kelenjar hipfisis
anterior.
- Adenoma hipofisis
- Disfungsi tiroid
- Kegagalan kelenjar hipofisis
- Hipotiroid tersier
- Defisiensi TRH ( thyrotropin-Releasing-Hormon )
TRH adalah merupakan trepepsida,
pirogulatamin-histadil-prolieneamida. Disentesis oleh neuron dalam
nuclei supraoptik dan supraventrikular dari hipotalamus.
- Tumor
Tumor pada kelanjar tiroid
diklasifikasikan berdasarkan sifat benigna atau maligna selain
berdasarkan ada tidaknya tirokoksitosis dan kulaitas pembesaran
kelenjar tersebut yang dapat menyebar atau ireguler. Jika pembesara
kelenjar tiroid cukup membuat kelenjar tiroid tersebut erlihat pada
lehe, tumor ini dinamakan goitor atau gndok.
- Terapi radiasi
Terapi radiasi adalah suatu
bentuk terapi untuk membunuh sel kanker oleh radioaktif, iodide
radioaktif akan dipekatkan dalm kelenjar tiroid pada konsentrasi yang
sangat tinggi dan akan menyebabkan radiasi kelenjar tiroid sehingga
meningkatkan resiko terjadinya kanker kenjar tiroid.
2.3.2
Berdasarkan permulaan timbulnya hipotiroid tersebut( Barbara
C.Long.1996)
- Hipotiroid dewasa
- Tumor hipofisi
- Defisiensi hormon-hormon trofik hipofisis lainnya
- Hipotiroid Juvenilis
- Tiroiditis autoimun
Tiroiditis autoimun adalah
kelainan inflasi akut kelenjar tiroid yang kemungkinan besara
disebabkan oleh virus yang bersifat akut, sub akut, atau kronik.Pasca
teroidektomi parsial
- Teroidektomi parsial atau total dapat dilaksanakan sebagai rerapi primer terhadap karsinoma tiroid.
- Hipotiroid kongential/ infaltil ( Kreatinisme )
- Biasanya timbul sejak lahir
- Tidak ada kelenjar tiroid
- Atrofi kelenjar tiroid adalah suatu keadaan alami kelenjar tidroid yang disebabkan oleh kurangnyaproduksi iodine dalam kelenjar tiroid.
2.4
Perbandingan Hipotiroid dan hipertiroid Barbara
C.Long.1996.
Gambaran
Perbandingan Pada gangguan fungsi tiroid
|
Hipertiroid
|
Hipotiroid
|
Laboratorium
T4 dan T3
bebas
|
↑
|
↓
|
Mekanisme
fisiologik
Metabolism
selular dan sintesis protein
|
↑
|
↓
|
Potensial
efek β adrenalin
|
↑
|
↓
|
Antagonisme
insulin
|
↑
|
↓
|
Efek
klinis
Laju
metabolism basal
|
↑
|
↓
|
Struma
|
Biasanya ada
|
Dapat ada
|
Berat badan
|
↓
|
Normal atau ↑
|
Aktifitas
|
Hiperaktif,insomnia
|
Letargik,samnolen
|
Reflex
|
Cepat
|
Lambat
|
Kardiovaskular
|
Takikardia,aritmia
|
Bradikardia
|
Gastrointestinal
|
Diare ringan
|
Konstipasi
|
Rambut
|
Halus
|
Kasar,mudah
patah,rambut rontok
|
Miksedema
|
Bercak
berbatas tegas,terutama dipretibia
|
Menyeluruh
terutama diekstremitas dan wajah
|
Toleransi
suhu
|
Intoleransi
panas
|
Intoleransi
dingin
|
Lain-lain
|
Eksoftalmus
(Pada penyakit graves)
|
Retardasi
mental dan pertumbuhan (Pada kretinisme masa
kanak-kanak)anemia,heperkolesterolemia
|
2.5
Manifestasi klinis (Joann
C.Hackley,Diane C.Baughman.2000)
- Gejala dini yang umum tidak spesifik.
- Keletihan ekstrem.
- Rambut rontok,kuku mudah patah kulit kering,dan kebas serta semutan jari-jari.
- Suara parau dan serak.
- Gangguaan mental :suhu tubuh dan nadi menjadi subnormal ;berat badan meningkat tanpa hubungan dengan peningkatan masakan makanan.
- Pada hipotiroidisme berat suhu tubuh dan frekuensi nadi menjadi subnormal;penambahan berat badan tidak berhubungan dengan peningkatan masukan makanan.
- Pasien sering mengeluh dingin dalam lingkungan yang hangat.
- Respon emosional menjadi lambat sejalan dengan perkembangan komdisi:proses mental tumpul dan pasien tampak apatis.
- Bicara lambat;lidah membesar ,tangan dan kaki ukuranya membesar,konstipasi;dan terjadi ketulian.
- Hipotiroidisme menyerang wanita lima kali lebih sering disbanding pria dan terdapat kaitan kecendrungan mengarah pada aterosklerosis sengan segala akibatnya.
- Hiptiroidisme lanjut ; Perubahan kepribadian,efusi pleural,efusi pericardial,dan kelemahan otot-otot pernafasan.
- Miksedema : Kulit menjadi menebal,rambut meenipis dan rontok,wajah menjadi tanpa ekspresi dan seperti topeng.
- Pasien dengan miksedema lanjut mengalami hipotermik,secara abnormal sensitive terhadap sedative,opiate,dan preparat anestetik,obat-obat ini diberikan dengan kewaspadaan penuh
2.6
Patofisiologi
2.7
Pemeriksaan
Penunjanghttp://www.scribd.com/doc/50420989/makalah-hipotiroid
diakses pada tanggal 15/11/2012 pada pukul 22.00 wib.
- Pemeriksaan laboratorium
Hasil periksaan laboratorium pada
hipotiroidisme lelah dijelaskan pada bagian ujin tiroid. Sebenarnya
komabinasi peningkatan FT4I atau FT4 dan TSH tersupresi membuat
diagnosa hipertioidisme. Pada penyakit graves awal dan rekuren, T3
dapat disekresikn pada jumlah berlebihan sebelum T4, jadi serum T4
dapat normal sementara T3 meningkat, jadi jika TSH disupresi dan FT4I
tidak meningkat, maka T3 harus diukur. Autoantibody biaanya ada
terutama immunoglobulin yang menstimulasi TSH-R Ab [stin].
Ini merupakan uji diagnostic yang
membantu pada pasien tiroid yang ‘ apatetik’ atau pada apsien
yang mengalami eksoftalamus unilateral tanpa tanda-tanda yang jelas
atau manifestasi klinis laboratoriumadanya penykit Graves. Ambilan
radioiodine berguna ketika diduga ada hipotirodisme, ambilan rendah,
ini dapat terjadi pada fase subkutan atau tiroiditis hashimoto. Jenis
hipotiroidisme ini sering saja sembuh secara sepontan. Program
skrining ( biasanya pada neonatus )
- Scan technetium
Scan technetium untuk mengetahui
ukuran kelenjar dan mendeteksi adanya nodul “panas” atau
“dingin”. Sejak uji TSH, TRH dan uji supresi dapat mendeteksi
supresi TSH, uji TRH dan uji supresi TSH jarang dianjurkan pada
neonatus.
- Pemeriksaan Rardiologi
pemeriksaan
ini dalam rangka menunjukan tulang yang mengalami keterlambatan dalam
pertumbuhan, disgenesis epifisis dan keterlambatan pertumbuhan gigi.
- EKG dan CT scan orbit
EKG dan CT scan orbit telah
banyak digunakan untuk menunjukan adanya pembesaran otot pada
kebanyakan pasien dengan penyakit Graves walaupun tidak terdapat
tanda-tanda klinis oftalmopati. Pada pasein dengan tanda-tanda klinis
oftalmopati, pembesaran otot-otot orbita sering sangat menonjol.
2.8
PENATALAKSANAAN (Joann
C.Hackley,Diane C.Baughman.2000)
Sasaran
utama adalah pemulihan keadaan metabolism normal dengan menggantikan
hormone tiroid.
- Levotiroksin sintetik (synthroid atau levothiroid)merupakan preparat yang banyak dipilih.
- Pengobatan tambahan termasuk pemeliharaan fungsi vital;pemantauan gas arteri,dan pemberian cairan dengan kewaspadaan karena bahaya intoksikasi air.
- Hindari penggunaan pemanas eksternal karena alat tersebut akan meningkatkan kebutuhan oksigen dan dapat mengarah pada kolaps vaskuler.
- Glukosa konsentrat dapat diberikan jika terjadi hipoglikemia.
- Jika terdapat koma miksedema,hormone toroid diberikan secara intravena sampai kesadaran pulih kembali.
2.8.1
Interaksi Hormon Tiroid Dengan Obat-Obat Lain (Joann
C Hackley C.Baughman 2000)
- Hormon tiroid meningkatkan kadar gula darah yang dapat memerlukan penyesuaian dosis insulin atau preparat hipoglikemik.
- Efek hormone tiroid ditingkatkan oleh feniton dan anti depresan trisklik.
- Hormon tiroid meningkatkan efek farmakologis dari digitalis,glikosida,antikoagulan dan indometasin,yang membutuhkan pengamatancermat serta pengkajian terhadap efek samping dari obat ini.
- Hipotiroidisme berat yang tidak diatasi meningkatkan kerentanan terhadap semua obat hipnotik dan sedative
2.9
Penatalaksanaan Medis
http://www.scribd.com/doc/50420989/makalah-hipotiroid
diakses pada tanggal 15/11/2012 pada pukul 22.00 wib
- Pengobatan
Pengobatan diberikan sesuai
dengan tipe dan beratnya keadaan hipotiroidisme. Beberapa sediaan
tablet hormone tiroid dalah sebagai berikut:
- Mengandung ekstra tiroid
Sediaan tablet : thyramon, 100 mg
( saat ii sudah tidak ada diindonesia )
- Mengandung L-Tyroxine ( T4 sintesis )
Sediaan : tablet Thyrax ( yang
ada diindonesia, tablet 0
- Mengandng Sodium Liothyronine ( T3 sintesis )
Sediaan : tablet Cytomel 5 mg 25
mg, 50 mg, dengan dosis pemeliharaan 50-75 mg/hari dengan dosis
terbagi.
- Preparat untuk bayi saat ini L-tiroksin. Pada bay berumur 0-12 bulan dengan dosisi pengganti penuh adalah 0,05 mg/har
- Modifikasi aktivitas
Penderita hipotiroidisme akan
mengalami pengurangan tenaga dan latergi sedang hingga berat. Sebagai
akibatnya, risiko komplikasi akibat imobilitas akanmeningkat.
Kemampuan pasien untuk melakukan latihan dan berperan dalam berabagai
aktivitas menjadi terbatas akibat perubahan pada statu kardipaskular
dan pulmoner yang terjadi akibat hipotiroidisme.
- Pemantauan yang berkelanjutan
Pemantauan tanda-tanda vital dan
tingkat kogniti pasien dilakukan denga ketat selama proses pengakan
diagnosis dan awal terapi untuk mendeteksi :
- Kemuduran status fisik dan mental
- Tanda-tanda serta gejala yang meningkatkan laju metabolic akibar terapi yang melampaui kemampuan reaksi system kardiovaskular dan pernafasan.
- Keterbatasan atau kompilkasi miksedema yang berkelanjutan.
- Pengaturan suhu tubuh
Pasien sering mengalami menggigil
dan intoleransi yang ekstrim terhadap hawa dingin meskipun ia berada
dalam ruangan yang nyaman atau panas. Ekstra pakaian dapat diberikan,
dan pasien harus dilindungiterhadap hembusan angin. Jika pasien
menggunakan bantal pemanas atau selimut listrik untuk mengurangi
gangguan rasa nyaman dan gejal menggigil tersebut, perawat harus
menjelaskan bahwa pengunaan alat ini harus dihindari karena beresiko
mengkibatkan pasodilatasi perifer.
- Dukungan emosional
Penderita hipotiroid sedang
hingga berat dapat mengalami reaksi emosional hebat terhadap
perubahan serta citra tubuhnya dan terhadap terlambatnya
diagnosis.yang sering dijumpai pada penyakit ini. Gejal dini non
spesipik dapat menimbulkan reaksi negative dari anggota keluarga
serta sahabat, dan pasien mungkin dianggap sebagai individu yang
mentalnya labil, tidak kooperatif atau tidak mau berparsitpasi dalam
aktivitas perawatan-mandiri.
- Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan dirumah
Pasein dan keluarganya sering
sangat perihatin terhadap perubahan yang merek saksikan akibat
hiptiroid. Sering kita harus menetramkan kembali pasein dan
keluarganya dengan penjelasan bahwa banyak diantara gejala-gejala
tersebut akan menghilangkan setelah terapi berhasil dilakukan .
pasien terus diberitau untuk minum obat seperti diresepkan oleh
dokter meski gejala sudah membaik.
- Terapi bedah
Tiroidektomi sub total adalah
terapi pilihan untuk pasein-pasein dengan kelenjar yang sangat berat
atau goiter multinodula. Pasein dipersiapkan dengan obat antitiroid
sampai eutiroid ( kira-kira 6 minggu ). Sebagai tambahan, mulai 2
minggu sebeleum hari operasi, pasien diberikan larutan jenuh kalium
iodide, 5 tetes kali sehari. Regimen ini secara empiris menunjukan
bahwa dapat menurangi vaskularitas kelenjar dan mempermudah operasi.
3.1
KOMPLIKASI http://www.scribd.com/doc/50420989/makalah-hipotiroid
diakses pada tanggal 15/11/2012 pada pukul 22.00 wib
Efek transkrifsional dari T3
secara karekteristi memperlihatkan suatu long timeberjam-jam-jam atau
berhari-hari untuk mencapai efek yang penuh. Aksi genomik ini
menimbulkan sejumlah efek, termasuk efek pada pertumbuhan jaringan,
pematangna otak, dan peningkatan produksi panas dan konsumsi oksigen
yang sebagian disebabkan oleh peningkatan sejumlah aktifitas
aktifitas dari Na-K+ ATPase. Produksi darirereptor beta-adregenik
yang meningkat. Sejumlah efek spesifik dari hormon tiroid dirangsakan
berikut ini:
- Efek pada perkembangan janin
Sistem TSH tiroid dan hifofisis
anterior mulai berfungsi pada janin manusia sekitar 11 minggu,
sebelum saat ini, tiroid janin tidak mengkonsentrasikan I. karena
kandungan plasenta yang tinggi dari deiodinisasi -5 tipe 3, sebagian
besar T3 dan T4 sangat sedikit sekali hormon bebas mencapai sirkulasi
jain. Dengan demikian, janin sebagian besar tergantung pada sekresi
hormon tiroidnya sendiri, sehingga menimbulkan perkembangan otak dan
pematangan skletal terganggu.
- Efek pada Konsumsi Oksigen, Produksi panas, dan Pembentukan Radikal bebas.
T3 meningkatkan konsumsi O dan
produksi panas sebagian melalui stimulus Na - KATPase dalam semu
jaringan kecuali otak, lien dan testis. Hal ini berperan pada
peningkatan kecepatan metabolisme basal dan peningkatan kepekaan
terhadap panas panas.
- Efek gastrointestinal
Hormon tiroid merangsang
molilitas usus, yang dapat menimbulkan peningkatan motilitas dan
diare pada hipertiroidisme dan memperlambat transit usus serta
konstipasi pada hipotiroid, hal ini juga menimbulakn penurunan berat
badan yang sedang pada hipertiroidisme dan pertambahan berat pada
hipotirodisme.
- Efek neuromuskular
Walaupun hormon tiroid merangsang
peningkatan sintesis dari banyak protein struktural, pada
hipotiroidisme terdapat peningkatan penggantian protein dan
kehilangan jaringan otot, atau miopati. Hal ini berkaitan dengan
dengan kreatinuria sonta. Terdapat juga suatu peningkatan kecepatan
kontraksi dalam relaksasi otot, secara klinikal diamati adanya
hiperfleksia atau hipertiroidisme atau sebaliknya pada
hipotiroidisme. Hormon tiroid penting untuk perkembangan dan fungsi
normal dari susunan saraf pusat, dan hiperaktivitas pada
hipertiroidisme serta kelambatan pada hipotiroidisme dapat mencolok.
- Efek endokrin
Hormon tiroid meningkatkan
peningkatan metabolik dari banyak hormon dan obat-obatan farmakologi.
Contohnya, waktu paruh dari kortisol adalah sekitar 100 menit pada
orang normal, sekitar 150 menit pada pasein hipotiroid. Terapi hormon
tiroid dari hipotirodisme, menimbulkan infertilitasi yang dapat
dikoreksi dengan pemulihan keadaan autiroid. Kadar prolaktin
meningkat sekitar 40% pada pasein hipotiroidism, kemungkinan suatu
manifestasi klinis dari peningkatan pelepasan TRH, hal ini akan
kembali normal dengan terapi T4.
- Miksedema dan penyakit jantung
Dahulu, terpai pasien dengan
miksedema dan penyakit jantung, khususnya penyakit arteri koronia,
sangat sukar karena penggantian levotiroksinseringkali dihubungkan
dengan eksaserbasi angian, gagal jantung, infark miokard, namun
karena sudah ada angioplasti koronia dan bypass arteri koronia,
pasien dengan miksedema dan penyakit arteri koronia dapt diterapi
secara operatif dan terapi penggantian tiroksin yang lebih cepat dapt
ditolerir.
- Hipotiroid dengan penyakit neuropsikiatrik
Hiptiroid sering disertai
defresi, yang mungkin cukup parah. Lebih jarang lagi, pasien dapat
mengalami kebingungan, paranoid, atau bahkan maniak ( “ myxedema
masdess” ). Skrining perawatan psikiatrik dengan FT4 dan FSH adalah
cara efisien untuk menemukan pasien-pasien ini, yang mana seringkali
memberikan respon terhadapi terapi tunggal levotiroksin atau
dikombinasikan dengan obat-obatan psikofarmakologik.epektif terapi
pada pasien hipotiroid yang terganggu meningkatkan hipotensi bahwa
penambahan T3 atau T4 pada regimen psikoterapeutik untuk pasien
defresi, mungkn membantu pasien tanpa memperliahtkan penyakit tiroid.
Penelitian lebih jauh harus dilakukan untuk menegakkan konsep ini
sebagai terapi standar.
- Hipotiroid pada kehamilan
Hiptiroidisme tidak bias dijumpai
pada kehamilan oleh karena kebanyakan wanita dengan penyakit tidak
diobati mengalami oligo-ovulatorik. Pada prakteknya, wanita yang
mendapat pengobatan tiroid pada saat konsepsiperlu terus mendapat
dosis yang sama tau sedikit lebih besar selam kehamilan tanpa
memandang ahli kebidananmenyakini terapi pemberian tiroid memang
merupakan indikasi sejak wala.
Dosis tiroid fisiologis tidak
berbahaya tetapi hipotiroidisme ibu dapat menjadi ancaman untuk janin
yang sedang berkembang. Kolerasi antara status tiroid ibu dan janin
adalah buruk, dan ibu-ibu hipotiroid seringkali melahirkan janin
eutoroid. Kolerasi paling erata antara hipotiroidisme ibu dan bayi
terjadi didaerah-daerah diaman banyak goiter endemic akibat
defisiensi euodium dalam diaet sebaga perlengkapan terapi hormone
tiroid mungkin merupakan hal yang paling penting dalam mencegah
kreatinisme.
- System reproduksi
Pada wanita perubahan menstruasi
sperti amenore tau masa menstuasi yang memanjang, infertilitas,
anovulasi dan penurunan libio. Pada pria penurunan libio dan
impotensia.
3.2
Pencegahan Joann
C.Hackley,Diane C.Baughman.2000
Pada pasein lansia yang mengalami
hipotiroidisme riangan hingga sedang, terapi penggantian hormone
troid harus dimulai dengan dosis yang rendah kemudian ditingkatkan
secara perlahan-lahan sekali untuk mencegah efek samping
kardivaskular dan neurlogi yang serius. Contoh serangan angina dapat
terjadi akibat terapi penggantian hormone tiroid yang capat
disertaimunculnya penakit koroner sekunder akibat kondisi hipotiroid
3.3
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Identitas
pasien,wanita lima kali lebih sering disbanding pria dan terdapat
kaitan kecendrungan mengarah pada aterosklerosis dengan segala
akibatnya
- Keluhan utama
“Biasanya klien mengeluh
tenggorokan sakit ketika menelan makanan”
- Riwayat kesehatan
- Riwayat kesehatan klien:
Tanyakan sejak kapan klien
menderita penyakit tersebut
- Riwayat kesehatn keluarga
Tanyakan apakah ada anggota
keluarga yang menderita penyakit yang sama.
- Riwayat pemakaian obat
Apakah klien pernah mengunakan
obat-obatan yang dipakai pada kulit atau pernah pasein tidak tahan (
alergi ) terhadap sesuatu obat.
- Pola nutrisi
- Tanyakan bagaimana porsi makan sehari-har ( pagi, siang, dan malam ).
- Tanyakan bagaimana nafsu makan klien, apakah muntah, pantangan atau alergi.
- Apakah klien mengalami gangguan dalam menelan menelan’
- Pola eliminasi
- Tanyakan bagaimana pola BAB dan BAK, warna, dan karekteristiknya
- Berapa kali maksimal sehari, karakteristik urin dan defekasi’
- Pola aktivitas/olah raga
- Perubahan aktivitas/hobi sehubungan dengan gangguan pada kulit
- Keluhan beraktivitas : kaji klien saat beraktivitas’
- Pola kognitif/ persepsi
- Kaji status mental
- Kaji kemampuan berkomunikasi dan kemampuan dalm memahami sesuatu.
- Kaji tingkat anxietas berdasarkan ekspresi wajah, nada bicara klien, identitas penyebab kecemasan klien.
- Kaji pengelihatan dan pendengaran klien
- Pola persepsi diri dan konsep diri
- Tanyakan pada klien bagaimana klien menggambarkan dirinya sendiri, apakah kejadian yang menimpa klien mengubah gambar dirinya
- Tanyakan apakah yang menjadi pikiran bagi kllien, apakah meraa cemas, defresi atau takut.
- Apakah ada yan menjadi pikirannya.
- Pola peran hubungan
- Tanyakan apa pekerjaan klien
- Tanyakan tentang system pendukung dalam kehidupan klien seperti pasangan, teman, dll
- Tanyakan apakah ada masalah keluarga berkenaan dengan perawatan penyakit klien
- Pola seksualitas /reroduksi
- Tanyakan masalah seksual klien yang berhubungan dengan penyakit.
- Tanyakan kapan klien mulai menopause dan masalah kesehata terkait dengan menopause
- Tanyakan apakah klein mengalami kesulita/perubahan dalam kebutuhan seksual.
- Pola koping-Toleransi stress
- Tanyakan dan kaji perhatian utam selama di RS ( financial atau peratan diri )
- Kaji keadaan emosi kelin sehari-hari dan bagaimana klein mengatasi kecemasannya ( mekanisme koping klien )
- Pola Keyakinan-Nilai
- Tanyakan agama klien dan apakah ada pantangan-pantangan dalam beragama sera taat klein menjalankan ajaran agamanya
Pemeriksaan
fisik http://www.scribd.com/doc/50420989/makalah-hipotiroid
diakses pada tanggal 15/11/2012 pada pukul 22.00 wib
Pemeriksaan
fisik ini akan dilakukan pada leher. Ada tiga langkah pemeriksaan:
- Dengan penerangan baik yang datang dari belakang pemeriksa, pasien disueruh menelan seteguk air. Perhatiak kelenjar saat naik ataupun saat naik dan turun pembesaran dan penonjolan ( nodul ) dapat dilihatat.
- Raba kelenjar dari anterior , secara lemah lembut temakan dengan jembol satu sisi kelenjar untuk memutar lobus lain kedepan dan raba saan menelan.
- Raba kelenjar pasien dari belakang dengan tiga jari tengah masing-masing lobus sementara pasien menelan.
Diagnosa
keperawatan
- Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
- Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penapasan abnormal
- Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
- Ketidakefektipan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipertensi
- Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas traktus gastrointestinal
- Devisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan secara aktif
- Risiko infeksi dari factor resiko penyakit kronis.
- Risiko pendarahan dari factor resiko efek samping terkait terapi (pembedahan)
- Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan volume secukupnya
- Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit
- Gangguan menelan berhubungan dengan obstruksi mekanis
Diagnosa
yang diprioritaskan
Diagnosa
Keperawatan
|
NOC
|
NIC
|
Nyeri
Akut bd agen cedera biologis
|
Perilaku
mengendalikan nyeri :tindakan
seseorang untuk mengendalikan nyeri.
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam pasien tidak
mengalami nyeri(dengan indicator 5 )dengan criteria hasil :
|
Penatalaksanaan
nyeri :Meringankan
atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat
diterima oleh pasien
|
Gangguan
pertukaran gas bd
ventilasi perfusi
|
Status
pernapasan Ventilasi :perpindahan
udara masuk dan keluar dari paru-paru
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam ditandai dengan
indicator (5 tidak terganggu) dengan criteria hasil :
|
Pengelolaan
jalan nafas :Memfasilitasi
kepatenan jalan nafas
|
Intoleransi
aktivitas bd kelemahan
|
Daya
Tahan :Tingkat
energy dan kemampuan seseorang untuk beraktifitas
Setelah
dilakukan tindakan selama 3x 24 jam ditandai dengan indicator (5
tidak terganggu) dengan criteria hasil :
Skor
5
|
Pengelolaan
energy :Pengaturan
penggunaan energy untuk merawat atau mencegah kelelahan dan
mengoptimalkan fungsi
Tentukan
penyebab keletihan misalnya karena perawatan,menyendiri dan
pengobatan
|
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hipotiroidsm
merupakan kondisi hipofungsi tiroid yang disertai dengan ggal
tiroid.kondisi ini disebabkan oleh kadar hormone tiroid suboptimal.
(Joann C.Hackley,Diane C.Baughman.2000)
Hipotiroid merupakan keadaan yang
diatandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang berjalan lambat
diikuti oleh gejal-gejala kegagalan tiroid. Keadaan ini terjadi
akibat kadar hormone tiroid berada dalam keadan optimal (Joann
C.Hackley,Diane C.Baughman.2000)
Hipotiroid ( Hiposekresi hormon
tiroid ) adalah status metabolik yang diakibatkan oleh kekuarangan
hormon tiroid. Hipotiroid kongental dapat mengakibatkan
kreatinisme(Joann C.Hackley,Diane C.Baughman.2000)
Hipotiroid merupakan salah satu
penyakit kelenjar tiroid. penyakit kelenjar ini banyak kita jumpai
didaerah yang kurang memiliki pasokan garam iodium, seperti didaerah
pegunungan dan banyak ditemui didaerah pantai. Tanda dan gejalanya
bermacam-macam seperti Pembengkakan pada leher, Capek, Gelisah,
Bersisik Kegelisahan, Mudah capek, Diare, Keringat banyak.
Pemeriksaan Hipotiroid dapat dilakukan dengan Pemeriksaan Fisik pada
leher, Pemeriksaan laboratorium, Pemeriksaan Radiologi dll.
Daftar
Pustaka
Wilkinson,
Judith M DKK. 2006. Nursing Diagnosis Handbook With NIC Intervention
and NOC Outcomes. Jakarta: EGC
Joann
C.Hackley,Diane C.Baughman.2000.Keperawatan
Medikal Bedah..Jakarta
: EGC
Hudak
& Gallo.1995.Keperawatan
Kritis Pendekatan Holistik.Jakarta
: EGC
Barbara
C.Long.1996.Perawatan
Medikal bedah Suatu Pendekatan proses keperawatan.Bandung
: Yayassan IAPK
http://ayipsyarifudin45.blogspot.com/2012/10/makalah-hipotiroid.html
diakses pada hari jumat tanggal 7 desember 2012